Senin, 25 November 2013

Metode Sunat Dewasa

Metode khitan disebut juga dengan sirkumsisi dapat diartikan sayatan melingkar, yang dianalogikan pada pemotongan  prepusium yang melingkar terhadap batang penis. Jurnal kesehatan di Amerika menyebutkan bahwa khitan dewasa atau sirkumsisi (circumcision) adalah tindakan memotong atau menghilangkan sebagian  ataupun seluruh kulit penutup depan dari penis.

Secara medis tidak ada batasan pada umur berapa pria boleh di khitan, karena usia khitan dipengaruhi pula oleh adat istiadat setempat. Di Arab Saudi anak di khitan pada usia 3-7 tahun, di  Mesir antara 5-6 tahun, di India antara 5-9 tahun, dan di Iran saat umur 4 tahun. Untuk di Indonesia, suku Jawa lazimnya mengkhitan anak pada usia sekitar 15 tahun, sedangkan suku Sunda biasanya mengkhitan anak pada usia 3-5 tahun.

Indikasi khitan dewasa dibagi menjadi dua, yaitu indikasi agama dan medis. Seringkali orangtua menginginkan anaknya di khitan untuk menjalankan syariat agama. Khitan dewasa juga direkomendasikan kepada orang yang mengalami infeksi berulang pada penis yang diakibatkan oleh penumpukan kotoran, atau disebut dengan smegma.

Beberapa indikasi medis untuk sunat yang paling umum adalah  fimosis dan parafimosis.  Fimosis adalah suatu keadaan ketika prepusium, atau kulit kulup penis, tidak dapat ditarik ke belakang. Keadaan ini biasanya tidak terasa nyeri namun dapat mengakibatkan sumbatan keluarnya urin dengan penggelembungan prepusium dan dapat mengakibatkan peradangan yang kronis.

Sedangkan parafimosis adalah suatu keadaan ketika prepusium tertarik dan tertinggal dibelakang kepala penis. Prepusium ini akan menjepit dan menyebabkan pembengkakan pembuluh darah dan terasa nyeri. Selain menjalankan syariat agama, sunat juga terbukti baik untuk kesehatan selama dilakukan oleh ahli khitan atau dokter dengan peralatan yang higienis.

Para ahli kesehatan di Amerika sejak tahun 1975 menyatakan bahwa secara medis tidak ada keharusan bagi bayi laki-laki yang baru lahir untuk di sunat, kecuali bila ada indikasi seperti menderita fimosis atau jika anak berusia di bawah lima tahun menderita infeksi saluran kemih yang berulang.

Menurut ahli kesehatan, metode khitan memberikan banyak manfaat bagi kesehatan karena membuang anggota tubuh yang menjadi tempat persembunyian kotoran. Beberapa penelitian medis mengungkapkan bahwa penderita penyakit kelamin lebih banyak berasal dari kalangan yang tidak di khitan. Proses ini dapat menghindari timbulnya berbagai penyakit, diantaranya adalah fimosis, parafimosis, kandidiasis, serta tumor ganas pada penis.

Berdasarkan data WHO pada tahun 2007 menyebutkan, diperkirakan 30% pria di seluruh dunia telah di khitan. khitan terbukti menurunkan risiko infeksi saluran kemih. Suatu pertemuan internasional diadakan di Swiss yang memutuskan dan merekomendasikan khitan pada pria sebagai upaya pencegahan HIV/AIDS hingga sebesar 60%. Bahkan hasil penelitian terbaru menyatakan bahwa sunat mengurangi resiko terkena kanker prostat.

Menurut penelitian, pria yang di khitan terbukti jarang tertular infeksi yang menular melalui hubungan seksual dibandingkan mereka yang belum di khitan. Penelitian dari Selandia Baru ini mengungkapkan bahwa pria yang tidak di khitan memiliki risiko 2,66 kali terserang infeksi yang menular melalui hubungan seksual dibandingkan dengan pria yang tidak di Sunat.

Masih banyak manfaat khitan dewasa yang tidak diketahui oleh masyarakat pada umumnya. Di rumah sunatan, disediakan klinik khusus untuk khitan dewasa, dimana metode khitan yang digunakan sedikit berbeda dengan metode sunat pada anak-anak. Sunat dewasa menggunakan sunat laser atau biasa disebut dengan electric cauter. Sedangkan sunat anak-anak dengan menggunakan metode sunat klamp. Tujuan dari penggunaan metode laser ini adalah karena kulit kulup pria dewasa sudah tebal, sehingga untuk memudahkan pemotongan digunakan metode laser ini, juga luka lebih cepat kering dan minim pendarahan, serta lebih kuat apabila terjadi ereksi.