Kamis, 27 Februari 2014

Tidak Sunat Berisiko Kanker Penis

Kanker Penis Meningkat, Tidak Sunat Penyebabnya
Saat ini jumlah kasus penderita kanker penis meningkat, diduga penyebab utama dari angka kasus kanker penis ini adalah karena minimnya tindakan sunat yang dilakukan. Peneliti pun sepakat alasan utamanya adalah perubahan perilaku seksual, makin banyak pria yang tertular HPV (human papilloma virus) lewat hubungan seksual tak aman, dan sedikitnya anak di Inggris yang menjalani khitan dewasa.

Apabila dibahas secara luas dan umum, apapun jenisnya tidak ada orang yang mau terkena kanker. Terlebih kanker yang menyerang bagian vital seperti penis (kanker penis). Namun studi terbaru mencatat di Inggris (UK) diperoleh bahwa angka penderita kanker penis meningkat tajam hingga 20% dalam kurun 30 tahun terakhir.

Untuk itu, sejumlah yayasan peduli kanker di UK mendesak para pria agar mengetahui berbagai gejala kanker penis yang mungkin mereka alami.Sebab gejala kanker penis ini seringkali keliru diartikan sebagai salah satu gejala infeksi menular seksual. Padahal kanker penis memiliki tingkat kesembuhan yang tinggi jika terdeteksi sejak dini.

Berbagai penyakit kelamin mulai dari kutil yang ada disekitar kelamin yang disebabkan oleh HPV sendiri dikaitkan dengan peningkatan jumlah kasus kanker penis hingga enam kali lipat antara tahun 1970-2009 dan peningkatan sebesar 30% sepanjang tahun 2000-2009.

Seperti halnya yang dialami Nigel Smith dari Wolverhampton. Ketika diperiksakan di sebuah klinik kesehatan seksual, Nigel hanya diberitahu jika ia mengalami kutil kelamin yang bisa hilang sendiri nantinya. Namun kutil ini ternyata tak kunjung hilang. Dan alih-alih mencari bantuan medis, Nigel justru menyembunyikan sakitnya itu dari sang istri selama 12 bulan. Ia sengaja tidur di kamar terpisah dengan alasan tak mau istrinya terganggu oleh suara dengkurannya. Barulah pada tahun 2011, Nigel akhirnya didiagnosis dengan kanker penis. Saat itu usianya sudah mencapai 58 tahun. Tentunya ini sudah terlambat. Untuk itu tahun lalu Nigel menjalani penektomi parsial (prosedur pengangkatan bagian penis yang terkena kanker). "Andai saja dokter saya merujuk ke urolog ketimbang ke klinik seks, kankernya mungkin sudah didiagnosis sejak stadium pertama dan segera diobati. Tapi ketika akhirnya menemui urolog, kanker saya sudah stadium 3. Dan meski sudah diangkat sebagian, kanker ini masih kembali ke tubuhnya, entah mengenai paru-paru atau hati," tambah Nigel. Nigel juga menyatakan bahwa dampak psikologis kanker ini juga cukup luar biasa, bahkan lebih traumatis daripada orang-orang yang belum pernah mengalaminya.

Kanker penis ini memang dapat berkembang di bagian manapun dari penis, namun yang paling sering ditemukan adalah di bawah kulup dan di kepala penis. Sayangnya peyebab kanker penis ini masih belum diketahui para pakar, kendati beberapa faktor telah dikaitkan dengan risiko penyakit ini. Selain kutil kelamin yang disebabkan HPV, risiko kanker penis pada pria menjadi semakin besar jika ia merokok. Merokok dianggap dapat meningkatkan risiko berkembangnya infeksi HPV menjadi lesi pra-kanker dan kanker penis invasif. Lagipula racun yang terkandung dalam rokok akan di dalam urin. Kendati begitu, bila racun ini menumpuk di bawah kulup maka akan menyebabkan perubahan sel yang ada di bagian kulit tersebut, yang pada akhirnya membuat sel kanker berkembang.

Tidak menjalani sunat, baik itu sunat anak maupun sunat dewasa juga berisiko tinggi terkena kanker penis suatu saat karena setelah digunakan, para pria biasanya kesulitan untuk membersihkan kulupnya secara menyeluruh hingga ke bagian tertentu. Akibatnya penis menjadi kotor dan terjadi penumpukan zat kimia yang menyebabkan iritasi kulit hingga perubahan sel sehat menjadi sel kanker.

Gejala kanker penis yang perlu diantisipasi, antara lain:
  • Benjolan atau borok di penis yang tak terasa perih tapi tak sembuh-sembuh
  • Pendarahan
  • Ruam kemerahan di bawah kulup
  • Susah menarik kulup
  • Bau yang tak biasa di bawah kulup
  • Perubahan warna kulit penis yang aneh
  • Pembengkakan kelenjar getah bening di pangkal paha
Rumah Sunatan sebagai pusat khitan anak dan khitan dewasa tidak sedikit menemukan keluhan semacam ini. Bahkan beberapa pasien terpaksa harus menjalani operasi karena sudah menderita kanker penis yang cukup parah. Khitan dewasa sebaiknya dilakukan sebelum Anda mengalami beberapa gejala diatas agar mendapatkan hasil yang maksimal demi kesehatan Anda. Sunat dewasa saat ini juga cukup sering dilakukan demi kesehatan dan estetika yang lebih baik.
 
 
sumber : www.khitandewasa.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar